KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEBUAH TEROBOSAN POSITIF

Oleh : Feiby Ismail

Abstraksi

Pendidikan adalah salah satu komponen penting dalam kemajuan suatu bangsa dan negara, sebab dengan proses pendidikan yang baik akan ampu melahirkan manusia dengan sumber daya yang memadai.
Untuk menjawab tantangan zaman saat ini, maka pemerintah berupaya untuk terus melakukan pembenahan dalam sistem pendidikan nasional yaitu melalui lingkup terbesar seperti Departemen Pendidikan Nasional, Badan Standar Pendidikan Nasional dan yang terpenting adalah sekolah sebagai lingkup terkecil pelaksanaan pendidikan.
Pembenahan yang dilakukan saat ini yaitu pada kurikulum yang kemudian mencakup aspek penilaian dengan dimunculkannya standar nasional kelulusan. Khusus untuk pembenahan kurikulum, pemerintah melakukan banyak terobosan seperti lahirnya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Ini adalah sebuah terobosan positif yang perlu kita sikapi secara arif karena inilah upaya memajukan dunia pendidikan kita.

2 Responses to KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEBUAH TEROBOSAN POSITIF

  1. Hendra Umar berkata:

    ‘Afwan, kalo saya nimbrung menulis. Soalnya amatiran, he…he.. he….
    Pada hakikatnya, Komentar saya, sama seperti tulisan ebi tentang MBS. Kalo dibilang, sambungannyalah…
    KBK dan KTSP untuk pembelajaran ilmu pasti, its oke. Tapi untuk PAI, tunggu dulu… Bahaya, mengandung unsur positivistik.
    Hal ini pernah saya diskusikan dengan Beberapa senior PMII saya di Palu, seperti Dr. Lukman Thahir (Rektor Univ. Alkhairaat), sebagai (katakanlah) pakar filsafat, sepakat denganku, bahwa betapa Positivistiknya sistem pendidikan nasional qta, yang merembet dalam PAI.UAN, UAS, Kurikulum, Indikator, Sistem Pembelajaran, dll banyak bumbu positivistik. wajar jika Kuhn menyebut paradigma ini sebagai Normal Science !!! Ia menggurita, menciptakan geneologi (istilah Foucault, idola saya karena gemar bongkar2 Paradigma) bagi jagad raya keilmuwan.
    Positivisme memang cocok u/ ilmu pasti, tapi ilmu agama ?? seperti PAI, Tarbiyah ?? Apa Cocok ??
    Lalu mana cocoknya. Apakah demi objektivitas ilmu (memakai indikator dalam KBK dan KTSP sebagai alat ukur keberhasilan pembelajaran) MENGHANCURKAN tujuan utama Pendidikan Islam, menciptakan manusia yang beriman dan bertakwa ???
    Makanya,kalo bole, Ebi janganlah terlalu menyanjung KBK dan KTSP sebagai SEBUAH TEROBOSAN POSITIF, khususnya dalam kasus Pendidikan Islam.
    Kalo bole, saya nantang nich… he..he… he….
    Apa Ebi sang Dosen Tarbiyah STAIN Manado bisakah merumuskan satu paradigma baru melawan virus Positivisme yang dikandung KBK dan KTSP.
    Kalo ada, ya… saya ngundang, kita bikin rumusan pembongkaran paradigma PAI, lalu rumuskan paradigma baru.Mungkin bisa kita bikin buku, karna sudah dua tahun ini ana riset masalah ini, ta pi jungkir balik cari jawabannya, dan yah… coba-coba melakukan Shifting Paradigm, yang saya sebut paradigma Mujahadah.Karna saya disiplinnya ilmu syari’ah yang dari dulu masih di PII rada gila filsafat, saya perlu bantuan Sang Dosen Tarbiyah untuk melengkapi analisis saya.Kalo ok, tolong di Via E-Mail
    raushanfikri_1234567@yahoo.co.id.

  2. Hendra Umar berkata:

    Oh, ya lupa… Makasih,dulu ngana kase ajar ba internet,bikin E-mail n Chatt.Banyak gunanya. Tapi tawaran bikin buku, saya serius nich. Saya dan istri saya sudah riset 2 tahun lho…. sampe harus cari ilham dan belajar pada strategi dan metode pembelajaran Islam Tarekat, Ponpes, Jama’ah Tabligh yang banyak mengilhami lahirnya paradigma Mujadah YANG TOTAL MELAWAN VIRUS POSITIVISME DALAM PAI !!!

Tinggalkan komentar